Ini Transformasi memberi makna Indonesia di HUT BRI Ke-126
Selasa, 21 Desember 2021 | 06:00 WIB
LINK UMKM - Tepat di ulang tahun ke -126 pada 16 Desember 2021, BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mendongkrak pemulihan ekonomi, terutama segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
BRI terus berkarya untuk memberi makna Indonesia. Upaya itu diiringi oleh sederet transformasi yang dilakukan BRI untuk memperkuat lini bisnisnya. Direktur Utama BRI Sunarso dalam sambutannya di acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BRI ke-126 menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh insan BRILian (Pekerja BRI), atas segala semangat dan upayanya sehingga BRI berhasil mempertahankan kinerja positif meski dalam situasi yang penuh tantangan akibat pandemi.
Dalam perayaan yang diadakan secara daring tersebut dihadiri lebih dari 125.000 pekerja BRI di seluruh Indonesia, Sunarso memberikan apresiasi terbesarnya bagi insan BRILian yang senantiasa bekerja dan mengawal proses transformasi BRI sejak 2016.
Segmen UMKM juga yang menjadi backbone BRI berhasil melewati tantangan pandemi COVID-19 berkat transformasi digital. Hingga September 2021, BRI secara konsolidasi mencatatkan pertumbuhan aset 11,87% year on year (yoy) Rp1.619,77 triliun.
Sunarso mengatakan kepercayaan nasabah untuk menempatkan dananya di BRI masih terjaga dengan baik, sebagaimana tampak dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh menjadi Rp1.135,31 triliun.
Di usianya yang ke-126, BRI secara aktif meneruskan komitmennya untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Dengan kinerja keuangan yang solid saat ini, Sunarso menjelaskan terdapat ruang bagi perseroan untuk memantik pertumbuhan ekonomi lewat ekspansi kredit.
Selain pertumbuhan bisnis secara organik dan sejalan dengan visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion Of Financial Inclusion, BRI juga terus melakukan pengembangan bisnis melalui pertumbuhan anorganik. Sunarso mengungkapkan bahwa selama pandemi, setidaknya BRI telah melakukan tiga aksi korporasi besar.
Pertama, melalui konsolidasi bank syariah Indonesia.
Kedua adalah anak usaha di bidang asuransi jiwa, BRI Life.
Ketiga, Sunarso menjelaskan bahwa BRI telah melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue dalam rangka pembentukan ekosistem ultra mikro.
Pencapaian tersebut menjadikan Rights Issue BRI menorehkan sejarah sebagai Rights Issue terbesar di kawasan asia tenggara, menduduki peringkat ke-3 Rights Issue di Asia dan nomor tujuh di seluruh Dunia.
Di samping itu, BRI juga terus melakukan transformasi manajerial dan kultur agar dapat meningkatkan tata Kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Penerapan praktik GCG ini salah satunya tercermin dari pengukuran-pengukuran yang dilakukan pihak independen.