Alasan Kenapa Bisnis Baju Bekas Menguntungkan
Rabu, 15 Desember 2021 | 10:00 WIB
LINK UMKM - Memilih untuk berbisnis fashion tidak dibatasi pada pakaian baru saja. Pasar baju bekas juga sangat menjanjikan. Selain harganya yang lebih murah, masyarakat semakin banyak yang sadar akan gaya hidup ramah lingkungan.
Membeli baju baru terus-menerus memang tidak baik untuk lingkungan. Industri fashion, meski sudah banyak berbenah pada industrinya, tetapi tetap saja menjadi penyumbang polusi di dunia.
Kesadaran akan hidup berdampingan dengan alam membuat orang-orang mengurangi pembelian baju baru atau tidak membeli baju sama sekali dan beralih ke baju bekas. Inilah alasan potensi bisnis baju bekas meningkat.
Salah satu bukti dari potensi bisnis baju bekas adalah kisah Sophia Amoruso, pendiri line fashion Nasty Gal. Memulai bisnis dengan membeli baju bekas dan menjualnya kembali, Sophia memberanikan diri menjualnya di eCommerce raksasa, eBay.
Kejeliannya dalam menemukan baju berkualitas membuat usahanya itu sukses sampai akhirnya ia mendirikan line fashion sendiri.
Jika ingin berbisnis, tak ada salahnya untuk berjualan baju bekas. Berikut ini adalah lima alasan yang bisa kamu pertimbangkan.
Pertama, harga murah. Salah satu alasan utama yang membuat potensi bisnis baju bekas meningkat adalah harga yang ramah kantong. Bukan lagi baju baru, harga beli dan jual baju bekas memang lebih murah.
Kamu juga akan mendapatkan diskon besar jika membeli baju bekas dalam jumlah banyak sekaligus. Dengan harga beli murah, kamu bisa menjualnya dengan keuntungan yang besar.
Jika cermat dalam memilih barang dan berhasil menemukan barang yang bagus, kamu bisa menjualnya dengan harga berkali-kali lipat dari harga beli.
Kedua, barang berkualitas bagus. Alasan lain yang membuat potensi bisnis baju bekas patut dipertimbangkan adalah barangnya yang berkualitas bagus.
Kebanyakan baju bekas yang masuk Indonesia adalah impor dari luar negeri dan di antaranya merupakan barang bermerek yang sudah tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Banyak juga yang masih dalam kondisi sangat bagus seperti baru.
Keterampilan memilih baju bekas pun diperlukan. Kamu juga harus memiliki bekal dalam hal kualitas bahan, pengetahuan tentang merek, dan model baju sehingga kamu bisa memilih barang bagus yang bisa dengan cepat dijual kembali.
Ketiga, stok terbatas. Tidak seperti baju baru yang biasanya diproduksi masal dalam jumlah banyak, stok baju bekas biasanya terbatas alias hanya ada satu saja tiap model. Hal ini menjadikan potensi bisnis baju bekas makin meningkat. Stok yang terbatas akan memacu orang untuk segera membelinya sebelum dibeli orang lain.
Apalagi kalau baju itu keluaran brand ternama yang sejak awal memang diproduksi terbatas. Barang-barang seperti ini bisa kamu jual dengan nilai yang lebih tinggi. Kamu bisa menggunakan nilai historisnya untuk berjualan, misalnya baju itu pernah dipamerkan dalam runway show pada tahun 90-an.
Keempat, lebih ramah lingkungan. Makin banyaknya orang yang sadar akan kerusakan lingkungan membuat mereka mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan. Hal ini tentu sangat sesuai kalau kamu tertarik di bisnis fashion, tapi tidak ingin turut andil dalam kerusakan lingkungan.
Kamu juga bisa menggunakan pertimbangan ini untuk menyusun strategi marketing. Misalnya, kamu bisa menarget orang-orang yang paham akan masalah lingkungan dan peduli akan isu ramah lingkungan.
Kelima, tren vintage. Biasanya, baju bekas yang masuk adalah barang lama yang sudah tidak pernah dipakai lagi oleh pemiliknya. Oleh karena itu, biasanya modelnya adalah gaya jadul.
Namun, tren jadul bukan masalah. Justru semakin meningkatkan potensi bisnis baju bekas karena saat ini tren vintage makin digemari. Gaya jadul membuat orang-orang merasa bernostalgia ke masa lalu dan memberikan karakter tersendiri.
RZ/MG