Peluang Bisnis, Mobil Akan Ditinggalkan, Sepeda Makin Populer
Minggu, 19 Desember 2021 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Perjalan menggunakan mobil pribadi memanglah sangat lebih efisien saat ini. Namun, Mobility Futures menemukan di dalam sebuah studi yang dilakukannya bahwa di tahun 2030 nanti masyarakat akan lebih memilih untuk menaiki transportasi umum, menaiki sepeda, ataupun berjalan kaki.
"Ini pekerjaan untuk setiap wali kota dan pemerintah kota untuk melakukan sesuatu. Anda tidak membangun kota untuk alat transportasi tertentu. Anda harus membangun kota untuk manusianya," kata Rolf Cullen, Direktur Mobilitas Kantar, perusahaan konsultan yang melakukan survei di 31 kota.
Lebih dari setengah populasi dunia yang bermukim di kota-kota besar, diperkirakan akan meningkat hingga 70 persen pada tahun 2050. Hal ini yang menjadi alasan masyarakat untuk beralih karena ruang gerak manusia akan lebih sempit.
Pemerintah kota berupaya memerangi kemacetan dan polusi dengan mencari cara agar berkurangnya mobil pribadi. Skema dan gerakan berbagi sepeda dan kendaraan kecil bertenaga listrik menawarkan cara baru untuk bepergian.
Menurut para peneliti yang mensurvei lebih dari 200.000 penduduk di kota-kota dunia, dari New York hingga Nairobi, perjalanan dengan mobil pribadi saat ini mewakili lebih dari separuh perjalanan di kota-kota besar. Namun pada 2030 nanti, jumlah itu akan berkurang hingga 46 persen.
Perjalanan dengan transportasi umum, sepeda, atau berjalan kaki akan meningkat hingga mencapai 49 persen dari seluruh perjalanan kota selama periode yang sama.
"Banyak perubahan yang didorong oleh meningkatnya skema transportasi sewa untuk berbagi jalan. Orang-orang muda kini menggunakan cara baru untuk bepergian," kata para peneliti.
Para peneliti tersebut mengungkapkan, sekitar 40 persen orang di seluruh dunia terbuka untuk bentuk perjalanan baru. Maka itu, pemerintah kota harus berinvestasi dalam teknologi pembayaran digital dan skema berbagi agar transportasi yang lebih hijau dapat terwujud.
Yoann Le Petit dari kelompok kampanye lingkungan Transport and Environment mengatakan, tumbuhnya kesadaran akan polusi dan kemacetan yang disebabkan oleh penggunaan mobil membantu mendorong perubahan. Karenanya, kota harus melangkah lebih jauh.
"Kita menyaksikan tren ini, tetapi kita tidak boleh hanya bersantai dan berbaring. Kita harus benar-benar memastikan bahwa alternatif untuk mobil pribadi yaitu yang nol emisi, dibagi, dan menarik," katanya kepada Thomson Reuters Foundation.