Bisnis dan Dagang Ternyata Berbeda, Ketahui Definisi dan Perbedaannya

Senin, 15 November 2021 | 08:30 WIB

Bisnis dan Dagang Ternyata Berbeda, Ketahui Definisi dan Perbedaannya

LINK UMKM -  Kegiatan berbisnis dan berdagang sering dikaitkan karena memiliki makna dan tujuan yang sama. Namun, ternyata keduanya adalah dua hal yang berbeda. Hal tersebut yang masih belum banyak diketahui banyak orang.

Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto mengatakan pelaku usaha di Indonesia sendiri masih banyak yang belum mengetahui dan memahami kegiatan usaha yang dilakukan berbisnis atau berdagang.

“Saya punya pengalaman jalan-jalan ke 17 kota di seluruh Indonesia. Kejadiannya saat bertemu dengan 100 pegiat bisnis/UMKM di setiap kota. Saat ditanya mereka berdagang atau bisnis, jawaban yang didapat ‘Memang ada bedanya?’,” ujar Ligwina, Kamis (28/10/2021).

Mendapat jawaban yang cukup serupa dari seluruh pegiat bisnis yang ditemukannya, ternyata semua bisnis pada awalnya selalu diawali dengan berdagang. Hal tersebut memang menjadi tahapan yang umum. Bisnis yang dijalankan selalu dimulai dengan berdagang.

Perbedaan utamanya terletak pada pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang seharusnya ada pada setiap bisnis yang dijalankan ternyata masih sangat minim. Pelaku usaha umumnya hanya berfokus pada keuntungan dan kas yang diterima saja.

Ditemukan hanya sekitar 20 persen yang memiliki laporan terstruktur dengan mencantumkan laba/rugi, sedangkan 80 persen hanya mencatat keuangan berdasarkan saldo yang ada dalam rekening usaha saja.

“Saya punya kacamata hitam saya ambil dengan harga Rp10 ribu terus saya jual Rp30 ribu. Berarti saya untung dong Rp30 ribu? Selesai dan keuntungan itu saya pakai jajan untuk anak saya,” jelas Ligwina.

Contoh yang dipaparkan adalah bergadang. Sementara itu, bisnis ternyata membutuhkan spesifikasi yang lebih rumit sekaligus lebih terstruktur. Ligwina kembali mencontohkannya dengan menjual sebuah kacamata.

“Dalam bisnis, 20 ribu tersebut belum menjadi profit, dia baru jadi margin. Setelah itu, ada biaya marketing, bayar gaji karyawan, sewa ruko dulu, dan sebagainya. Lalu, dikurangi baru menjadi laba/rugi,” ujar Ligwina saat menjelaskan kasus keuangan dalam berbisnis.

Untuk bisa menjabarkan kondisi keuangan dalam berbisnis dibutuhkan laporan keuangan yang lebih terperinci dengan baik dan benar. “Itulah yang menjadi perbedaan antara berbisnis dan berdagang,” tegasnya.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x