Jokowi Ajak Anggota G20 Ikut Berperan Dalam Mendorong UMKM dan Perempuan
Kamis, 4 November 2021 | 16:00 WIB
LINK UMKM - Dalam kesempatan G20 Presiden Joko Widodo meminta para anggota untuk berperan nyata mendorong UMKM dan perempuan.
Bagi Indonesia, UMKM tulang punggung perekonomian dan memiliki peran kemajuan bangsa. Seperti data yang sudah ada, Indonesia diketahui memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM dan semuanya berkontribusi terhadap 61% perekonomian nasional.
Di saat yang sama, 64% pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi.
Jokowi menegaskan ada sejumlah langkah dalam meningkatkan peran UMKM dan perempuan. Pertama dengan meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan.
"Inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia. Indeks keuangan inklusif kami telah mencapai 81% dan kami targetkan mencapai 90% di tahun 2024," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Minggu (31/10).
Pembiayaan yang ramah dan akses pendanaan bagi UMKM di Indonesia akan terus diperkuat. Indonesia mengalokasikan US$ 17,8 miliar untuk kredit usaha rakyat (KUR) dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini.
Selain itu, Indonesia juga meluncurkan US$ 1,1 miliar bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5% di antaranya diterima pengusaha perempuan. Khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultra-mikro, Indonesia mengembangkan skema pemodalan khusus yang disebut program Mekaar “Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera”
"Dalam Bahasa Inggris, Mekar berarti to grow, to blossom. Melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan," imbuhnya.
Jokowi mengatakan jika saat ini terdapat lebih dari 10,4 juta nasabah dengan total pembiayaan US$ 1,48 miliar dan non-performing loan yang sangat rendah, hanya 0,1%. Hal tersebut membuktikan kemampuan para pengusaha perempuan yang mumpuni dalam mengelola dana.
Kedua, Jokowi menjelaskan untuk mendukung transformasi ekonomi UMKM. Menurut Jokowi, digitalisasi adalah key enabler sehingga lokapasar atau e-commerce menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa pandemi dengan nilai yang akan mencapai US$ 24,8 miliar tahun ini.
"Selama pandemi, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk bagi 54% UMKM perempuan," tambahnya.
Lanjutnya, Jokowi menyebut bahwa keberpihakan G-20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan. Dukungan tersebut berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta peningkatan literasi digital pelaku UMKM
"Transformasi UMKM akan semakin kuat apabila didukung berbagai kebijakan strategis tersebut. Kami di Indonesia terus lakukan berbagai upaya mendukung UMKM seperti kemitraan BUMN dengan UMKM, kemudahan izin usaha, dukungan inkubasi bisnis, penguatan koperasi dan lainnya," jelasnya.
Berbagai langkah strategis tersebut telah membawa hasil nyata yakni ekonomi Indonesia tumbuh 7,07% pada triwulan II tahun ini. Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran mulai menurun dan nilai ekspor tumbuh 37,7%.
"Dengan terus membaiknya situasi pandemi di Indonesia, positivity rate di bawah 1%, vaksinasi dosis pertama capai 53,62%, dan vaksinasi dosis lengkap capai 31,50%, insyaallah pemulihan ekonomi Indonesia akan berjalan. Tugas kita, memastikan pemulihan ini dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. Recover together, recover stronger," tandas Jokowi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya menjelaskan bahwa dalam acara tersebut Kepala Negara Republik Indonesia merupakan salah satu dari empat pembicara yang diundang. Selain Jokowi, pembicara lainnya adalah Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Ratu Maxima dari Belanda, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Memberdayakan UMKM dan perempuan adalah kebijakan sentral dalam percepatan pencapaian SDGs di Indonesia menurut Presiden," kata Menlu di Hotel Splendide Royal, Roma.