Bisa Jadi Cuan, Ini Beberapa Tips Memulai Usaha Bisnis Baju Muslim

Kamis, 4 November 2021 | 12:00 WIB

Berikut ini beberapa tips yang perlu untuk kamu perhatikan sebelum memulai usaha bisnis baju muslim.

LINK UMKM -  Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang mayoritasnya merupakan beragama muslim. Nah, dilain sisi, sebenarnya kamu bisa memanfaatkan hal tersebut dengan berbisnis baju muslim. Bisnis ini bisa dibilang cukup menjanjikan dan memiliki peluang yang besar.

Jika kamu berniat memulai bisnis di bidang ini, berikut ini beberapa tips yang perlu untuk kamu perhatikan sebelum memulai usaha bisnis baju muslim.

1. Ikuti Tren yang Berkembang
Tren dalam bisnis busana bisa menjadi acuan untuk menentukan barang apa yang bakal dijual dalam kurun waktu tertentu. Tren biasanya berasal dari hal-hal yang belakangan berkembang. Menurut Vogue, sebuah situs yang membahas tentang fesyen, mengatakan bahwa salah satu tren berbusana yang berkembang pada 2021 dan seterusnya adalah yang berhubungan dengan krisis iklim.

Agenda fashion global yang juga berpengaruh pada tren busana muslim di Indonesia bakal berkaitan dengan pakaian berkelanjutan. Pakaian ini akan didominasi dengan warna-warna earth tone dan proses kerja yang hanya mengeluarkan sedikit emisi. Tren tersebut sangat berkebalikan dengan fast fashion yang mendominasi selama ini.

2. Pahami Dunia Bisnis Digital
Berbagai macam platform digital yang ada saat ini bisa menjadi strategi pemasaran pada bisnis busana muslim. Pemasaran digital memiliki iklan tertarget yang berbasis data. Iklan ini akan secara otomatis muncul di media sosial pengguna yang disesuaikan dengan selera atau kebiasaan pencariannya. Kamu sebagai pelaku bisnis perlu memanfaatkan metode ini agar iklan sesuai dengan target pasar dan berdampak pada penjualan.

3. Menjaga Hubungan dengan Konsumen
Menjaga hubungan antara konsumen dan penguasa perlu juga dipertimbangkan saat akan memulai usaha bisnis baju muslim. Kamu bisa membuat program diskon khusus di momen tertentu.

Keterikatan jangka panjang juga bisa dibangun dengan komunikasi dua arah antara pedagang dan pembeli. Misalnya dengan menyediakan platform interactive chat atau menerima kritik saran dari pembeli.

4. Datangi Pembeli Secara Langsung
Meski terdengar tradisional namun cara ini cukup ampuh dilakukan di daerah-daerah kecil. Dengan mendatangi konsumen secara langsung, keterikatan bisa lebih terbangun. Selain itu, pedagang yang aktif juga bisa menarik pelanggan tetap.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x