PON di Papua Menjadi Harapan Besar Bagi Pelaku Industri Kreatif UMKM
Minggu, 19 September 2021 | 16:00 WIB
LINK UMKM - Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan diselenggarakan di Papua diharapkan memberi dampak pada pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif. Tak hanya itu, dengan berlangsungnya acara tersebut juga dapat menjadi ajang promosi bagi para pelaku UMKM Papua.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam Weekly Briefing virtual, 30 Agustus lalu, memastikan sekitar 25 ribu noken (tas asli Papua) produk ekonomi kreatif griya sudah siap menjadi merchandise bagi atlet dan ofisial PON XX.
Hal itu merupakan upaya pemerintah dalam mendongkrak ekonomi kreatif dalam momentum pergelaran olahraga nasional ini.
"PON Papua ini kita sambut baik dan diharapkan memberi dampak pada pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif, kita gunakan potensi budaya hingga ekonomi kreatif yang sangat kaya raya di Papua," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, Papua merupakan salah satu prioritas dalam pengembangan destinasi wisata, khususnya dalam hal peningkatan 3A, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.
Sebagai upaya peningkatan dan pengembangan tersebut, Sandiaga dan jajarannya beserta stakeholder terkait berupaya meningkatkan kapasitas pengelolaan dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif melalui beberapa program.
Antara lain, pemberdayaan masyarakat dan promosi pariwisata Papua di seluruh sosial media yang dimiliki oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Hal ini dilakukan agar Provinsi Papua dapat dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan tentunya wisatawan nusantara yang berkualitas, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar daerah wisata,” ucap Sandiaga
Kemenparekraf juga berkomitmen untuk menyukseskan pelaksanaan PON Papua melalui pelaksanaan side event, seperti festival Danau Sentani, konser musik nyanyian cendrawasih, dan festival noken.
Setali tiga uang, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki juga beroptimis dengan adanya PON di Papua mampu menggerakkan roda ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan PON XX Papua di masa pandemi ini.
“Kami yakin PON sangat berdampak pada UMKM di sana karena banyak orang yang datang. Banyak yang diuntungkan juga, seperti pemilik penginapan, penjual makanan dan minuman, serta perajin, juga pemilik UMKM lainnya,” kata Teten dalam sebuah Webinar.
Teten mengatakan Kemenkop UKM telah memberikan berbagai dukungan. Di antaranya, melalui program Smesco Hub Timur, mengkonsolidasi inisiatif terkait logistik serta Center of Excellence Smesco bagi kawasan timur Indonesia yang dijalankan oleh Smesco Indonesia. Sedangkan LPDB-KUMKM memberikan dana bergulir (permodalan) untuk koperasi. Selain itu juga ada pelatihan serta pendampingan yang telah menjangkau 1.740 pelaku UMKM di Papua dan Papua Barat.
Ia mengatakan, program untuk Papua berupa transformasi informal ke formal dengan target 200 usaha mikro, display dan penjualan produk UKM unggulan Provinsi Papua dan Papua Barat di paviliun provinsi SMESCO, dan Smesco Noken Movement, mengkampanyekan dan mendorong produk Provinsi Papua dan Papua Barat bisa dijual di department store.
Lebih lanjut, pihaknya akan mendorong digitalisasi pedagang pasar di Papua dan Papua Barat bekerja sama dengan berbagai pihak. Misalnya, Kemenkop UKM bisa membantu mengkurasi produk-produk UMKM yang akan dipasarkan di platform digital dan juga display bandara-bandara.
Dia mengungkapkan Papua memiliki potensi anak-anak muda kreatif berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang mengkombinasikan narasi kearifan budaya dan tradisi dengan teknologi. Sudah ada beberapa jejaring komunitas kreatif seperti Numbay Kreatif (JKON) di Jayapura yang baru saja menyelenggarakan Konferensi Orang Kreatif (KO-OKE).
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan mengajak endorsement ambassador untuk turut mempromosikan produk-produk UMKM Papua dengan lebih luas. Ribuan orang akan meramaikan PON XX di Papua mulai dari atlet, ofisial, wartawan, pejabat, hingga wisatawan.
Ajang olahraga nasional terbesar ini bisa dijadikan sebagai momentum dalam mendorong UMKM on boarding ke platform digital. Pihaknya pun siap untuk melakukan pemberdayaan dan penyiapan UMKM agar bisa onboarding atau berjualan online.
Adapun, produk yang menjadi unggulan UMKM di Papua yakni kopi, rumput laut, madu hitam, olahan sagu, serta aneka produk kerajinan seperti noken dan anyaman. Selain membangkitkan UMKM, gelaran PON XX diharapkan dapat menumbuhkan potensi pariwisata olahraga di Indonesia, khususnya di Papua.
Sebagai informasi, PON Papua akan diselenggarakan pada 2--25 Oktober mendatang dan berpusat di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura. Ada 37 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di event olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
RZ/MG