LINK UMKM - Pandemi COVID-19 juga sangat berdampak kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Beragam strategi dilancarkan guna membuat mereka bertahan di tengah situasi pandemi.

Selain itu, pemerintah daerah hingga pusat pun ikut mendorong para pelaku usaha agar tetap bertahan dengan beragam cara agar membuat sektor UMKM bangkit dari keterpurukan.

Salah satu caranya adalah dengan digitalisasi UMKM. Hal tersebut karena digitalisasi dinilai sebagai kunci penting bagi para pelaku UMKM.

Contoh daerah yang sedang menggencarkan digitalisasi UMKM, yakni Jawa Barat. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, migrasi para pelaku usaha menuju digital merupakan hal yang wajib.

"Digitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan akan surutnya bisnis UMKM imbas pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis.

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang menerapkan digitalisasi mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di tengah pandemi.

setali tiga uang, Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah juga telah menghimbau para pelaku UMKM mengadopsi platform digital untuk mengembangkan bisnis.

"Para pelaku usaha, khususnya UMKM, terus didorong untuk masuk ke pasar daring atau marketplace, contohnya Tokopedia atau Blibli. Hal tersebut juga merupakan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi Covid-19," ujar Elly.

Kolaborasi antara pemerintah daerah dan marketplace seperti Tokopedia Nyam, kampanye yang menggandeng penjual makanan dan minuman yang digagas Tokopedia. Tokopedia Nyam ini sudah membawa perubahan positif

Sejumlah UMKM fesyen lokal, termasuk dari Bandung juga memanfaatkan Tokopedia untuk bisa beradaptasi di tengah pandemi lewat Gerakan Bersebelas Melangkah Bareng.

NOKHA, misalnya. Nokha ini mengalami peningkatan transaksi hampir 2,5 kali lipat lewat Tokopedia setelah mengikuti kampanye tersebut. Hal senada dialami Brodo mencatatkan peningkatan transaksi hampir 5,5 kali lipat.

RZ/MG