Keren! 5 Produk Ekraf Indonesia yang Mendunia

Kamis, 16 September 2021 | 12:00 WIB

Berbagai produk ekonomi kreatif asli yang menunjukan kekayaan budaya di Indonesia.

LINK UMKM - Selain keindahan alamnya yang banyak menjadi destinasi wisata, Indonesia sebenarnya juga kaya akan produk ekonomi kreatif (ekraf). Bahkan, sektor ekraf menjadi salah satu yang menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian.

Melansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sektor ekraf menyumbang Rp 1.100 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2020. Dari 17 subsektor ekraf, produk kuliner, fesyen, dan kriya menjadi penyumbang terbesar pada PDB Indonesia.

“Ekraf Indonesia masuk peringkat tiga besar dunia dari segi persentasenya terhadap PDB. Kita sekarang ada di posisi ke-3, setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan (Korsel) dengan K-Pop,” kata Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hebatnya lagi, beberapa produk ekraf Indonesia sudah sampai diburu pasar internasional. Sebut saja produk batik, angklung, kain tenun Sasak, kain ulos Batak, dan wayang kulit.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelima produk ekraf tersebut, kamu bisa mendapatkan informasinya di akun Instagram @pesonaid_travel atau simak pembahasan berikut dan cek apakah kamu sudah memilikinya.

1. Angklung dari Jawa Barat

Indonesia diketahui memiliki beragam alat musik tradisional. Salah satunya angklung dari Jawa Barat. Suara khas yang dihasilkan angklung tak hanya terdengar dari Nusantara saja, tetapi juga sampai ke seluruh penjuru dunia.

Hal itu pula yang menjadi alasan angklung dipatenkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2010 lalu. Secara makna, angklung berasal dari bahasa Sunda, yakni angkleung-angkleung.

Kata itu menggambarkan gerak tubuh para pemain angklung yang berayun seiring dengan iramanya. Namun, ada juga pendapat dari beberapa para tokoh yang mengatakan bahwa angklung berasal dari bunyi “klung” yang keluar dari alat tersebut.

2. Batik Indonesia

Batik Indonesia secara resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda pada sidang UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

Terdapat tiga faktor penting yang membuat batik Indonesia diakui sebagai warisan budaya dunia.

Pertama, ilmu membatik yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Selain itu, proses mencanting, mendesain, pilihan ragam motif, dan cara pewarnaan dinilai sebagai sebuah mahakarya.

Kedua, batik Indonesia digunakan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya di Pulau Jawa. Banyak masyarakat mengenakan batik saat bekerja, bepergian, berkunjung ke rumah kerabat, dan sebagainya.

Ketiga, batik Indonesia dikelilingi oleh beragam simbol yang melekat dengan kebudayaan lokal. Selain itu, hampir setiap daerah di Indonesia juga memiliki motif batik yang beragam. Sebut saja batik Yogyakarta, batik Solo, batik Semarang, batik Betawi, dan batik Pekalongan.

3. Kain tenun khas Sasak

Beragam jenis kain atau wastra nusantara menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia. Selain batik, terdapat kain tenun yang juga mendunia khas suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jika berdasarkan dari buku Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun (2010) karya Teguh Prayitno, kerajinan tenun merupakan warisan budaya secara turun-temurun. Sampai saat ini, kerajinan tenun masih dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia, termasuk oleh suku Sasak di Lombok.

Desa Sade di Rembitan, Lombok, merupakan salah satu daerah tempat tinggal suku Sasak. Desa ini juga terkenal sebagai penghasil kerajinan tangan dan kain tenun terbaik.

Desa Sade memproduksi dua jenis kain tenun, yakni kain tenun ikat yang dikerjakan oleh kaum laki-laki dan tenun songket yang dikerjakan oleh kaum wanita. Bila berkunjung ke sana, kamu bisa memiliki kesempatan untuk belajar cara menenun kain khas suku Sasak sekaligus membelinya.

4. Kain ulos suku Batak

Bila berkunjung ke Danau Toba, kamu akan melihat banyak masyarakat lokal yang mengenakan kain ulos. Ulos sendiri merupakan jenis kain tenun khas suku Batak. Kain ulos Batak juga memiliki filosofi tersendiri dan erat dengan kebudayaan lokal.

Karena keistimewaan tersebut, ulos secara resmi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia pada 17 Oktober 2014. Kemendikbud juga menetapkan 17 Oktober sebagai Hari Ulos Nasional.

5. Wayang kulit dari Jawa Tengah

Wayang kulit menjadi salah satu produk kriya asal Indonesia yang telah mendunia. Bahkan, pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi serta warisan budaya yang indah dan berharga atau Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003.

Atas pengakuan tersebut, tak sedikit wisatawan mancanegara datang ke Indonesia secara langsung untuk belajar tentang dunia pewayangan. Kerennya lagi, saat ini banyak wayang kulit yang sering dipentaskan di seluruh penjuru dunia.

RZ/MG

ROHMAT SUPRAPTO

27 Sepember 2021 | 00:43:42 WIB 3 tahun lalu

Indonesia memang is the best

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x