7 Langkah Penting Sebelum Membuat Bisnis Menjadi Franchise
Senin, 13 September 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Franchise adalah tipe bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh mitra yang berbeda tetapi memiliki nama brand yang sama, sehingga brand tersebut terlihat sangat besar dan tersebar. Pemilik usaha bisa mengembangkan usahanya, dan mitra bisa mendapatkan pekerjaan dan menjalankan suatu usaha.
Beberapa pemilik bisnis yang sudah sangat berkembang biasanya memiliki tujuan untuk mengekspansi bisnisnya dalam bentuk waralaba atau franchise. Sementara itu, beberapa pemilik bisnis lainnya baru mempertimbangkan bentuk tersebut saat mereka melihat bisnis modelnya sudah cukup kuat untuk direplikasi dan dilisensikan kepada orang lain.
Dalam franchise, pemilik bisnis masih dapat mempertahankan kepemilikan mereknya. Pembeli franchise akan membayar untuk penggunaan akses pengetahuan dan proses kepemilikan yang akan digunakan untuk mengoperasikan bisnis kecil mereka.
Meski demikian, beberapa aspek dalam franchise cukup membingungkan. Berikut ini sederet tips untuk membantu kamu sebelum membuka franchise, dirangkum dari laman Forbes.
1. Memastikan Pembeli Franchise Sesuai
Jangan kehilangan visi, misi, dan nilai merek bisnismu. Tidak semua pembeli franchise sesuai dalam sebuah organisasi. Jangan takut untuk melawan arus demi menjaga integritas bisnis.
2. Ciptakan dan Temukan Keselarasan Nilai
Saat ingin membuka franchise, ketahui esensi dari merek yang kamu jalani saat ini, termasuk nilai dan prinsip yang mendorongnya. Jika dirasa belum yakin mengenai hal ini, kamu bisa memastikannya dengan meriset berapa banyak jumlah pelanggan saat ini. Hal itu membantu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait merek bisnis yang ingin kamu tawarkan.
3. Meninjau Kembali Perjanjian Pengoperasian
Dalam sisi hukum,kamu wajib mengetahui dan meninjau kembali perjanjian pengoperasian untuk menghindari kesalahpahaman dengan mitra nantinya. Kamu juga membutuhkan perencanaan dan pengoptimalan di organisasi.
4. Mencari Saran
Kamu bisa mencari orang lain yang telah sukses sebelumnya untuk bertukar pikiran dalam hal bisnis franchise. Terima pandangannya tentang apa yang perlu kamu lakukan dan bagaimana melangkah maju dengan kepercayaan diri.
5. Menilai Komponen Sumber Daya Manusia
Ketika mencari pembeli franchise, pemilik bisnis sering fokus pada banyak pertimbangan hukum, keuangan, dan operasional. Namun, jangan lupa untuk menilai komponen sumber daya manusianya juga. Keberhasilan setiap organisasi berasal dari orang-orang di dalamnya.
6. Buat Kriteria Pembeli Franchise yang Ideal
Dalam proses ini sering sekali mengalami banyak kesalahpahaman sehingga mengakibatkan pemilik bisnis mengubah banyak keputusan dan mungkin membuat pilihan yang salah.
7. Tetap Membuka Rekrutmen
Setiap franchise memiliki kebutuhan rekrutmen berkelanjutan yang harus diperhatikan oleh pemilik bisnis. Ini adalah bagian yang sulit dalam waralaba. Terdapat banyak pergantian karyawan. Pemilik atau pembeli franchise harus memahami hambatan tersebut.
RZ/MG