Raih Omzet Milyaran dari Keripik Pedas Karuhun
Rabu, 18 Agustus 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Setelah bisnis propertinya hancur, Yana Hawi Aripin harus berjuang keras menghidupi keluarganya. Ia akhirnya mencari ide bersama keponakannya untuk berbisnis baru. Setelah diskusi yang panjang didapatlah ide menjual keripik pedas.
Yana tahu, sudah banyak yang menjual keripik pedas. Ia harus berinovasi. Dengan membandrol harga 20 ribu rupiah per bungkus, Yana harus punya inovasi yang luar biasa dan strategi yang jitu.
Berbekal packaging yang bagus dan rasa pedas ditambah aroma jeruk, Pak Yana yakin akan sukses dengan penjualan keripiknya. Ia mengawali bisnisnya tahun 2011.
Meniru teknik marketing Pocari Sweat, Pak Yana memberikan keripik secara cuma -cuma kepada saudara-saudaranya dan berpesan agar keripik itu di bawan ke tempat kerja atau sekolah supaya banyak yang merasakan.
Setelah yakin produknya cukup dikenal, Pak Yana meminta timnya untuk menjajakan keripik ke seluruh penjuru kota bandung. Hasilnya berupa kegagalan. Setelah dijumlah, semua tim hanya mampu menjual 32 bungkus padahal kapasitas produksi pak yana 100 bungkus per hari.
Tidak ada kata menyerah untuk seorang pengusaha, Pak Yana terus menjual dan menjual keripik itu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun berbisnis, 10ribu keripik bisa terjual dalam waktu 1 hari. Omzet Pak Yana bisa tembus Rp200 juta perhari atau Rp6 miliar per bulan.