Tips Memulai Bisnis ala Sandiaga Uno

Kamis, 15 Juli 2021 | 12:00 WIB

Ilustrasi Star Business (Foto : pixabay)

LINK UMKM -  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno membagikan sejumlah pengalamannya di dunia usaha.

Sebelum menapaki ranah politik di tanah air dan sukses berbisnis seperti saat ini, Sandiaga Uno pernah sangat terpuruk pada tahun 1997.

Sandiaga bercerita saat bekerja di sebuah perusahaan di luar negeri, dia terpaksa harus kembali ke Indonesia dengan kondisi bekal di dompet yang semakin tipis. "Saya termotivasi untuk tetap bangkit atas semangat yang diberikan istri saya,” kenang Sandi.

Setibanya di Indonesia, Sandi memulai usaha dari nol. Keahlian dan hobi yang sangat disenanginya saat itu adalah mengutak-atik laporan keuangan perusahaan.

Maka usahanya adalah menjadi konsultan keuangan. Saat itu, 3 bulan lamanya, Sandi menawarkan jasa ke berbagai perusahaan. Tetapi hanya berbuah penolakan.

Baru pada bulan ke-4 dia mendapat orang yang percaya dengan kemampuannya.

Kiat–kiat Sandiaga, dari kepedihan menjadi korban PHK dan kemudian bangkit itu, Sandi memberikan untuk masyarakat yang menjadi korban PHK atau sedang berjuang memulai usaha.

Pertama, cara memilih usaha yang cocok. Kedua, bagaimana mendapatkan modal. Ketiga, bagaimana agar menjadi pengusaha sukses.

Keempat, kapan memulai usaha. Kelima, bagaimana menghadapi kegagalan atau kegalauan.

Untuk menjawab cara memilih usaha, Sandi berpesan agar memilih jenis usaha yang dicintai. Jika menyukai jahit menjahit, maka mulailah usaha fesyen. Kalau suka masak, mulailah usaha kuliner. Untuk yang hobi keindahan, mungkin bisa memulai usaha salon.

Kedua, bagaimana mendapatkan modal? Kuncinya adalah jaringan, sehingga terhubung dengan sumber pembiayaan.

Ketiga, bagaimana menjaga agar bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses? Sandi tegas agar pengusaha wajib menjalankan silaturahim, atau memperkuat networking, atau menjadi relationship.

Keempat, kapan memulai usaha? Saat paling tepat memulai usaha adalah ketika sedang krisis. Kalaupun gagal, sikapi dengan positif.

“Tidak ada sukses yang instan. Saya 20 tahun mengalami pasang surut. Kuncinya, ketika sedang diatas, kita wajib bersyukur. Kalau kita lihat ke bawah, berikan empati," ucap dia.

RZ/QQ

hendra

24 Juli 2021 | 11:37:53 WIB 3 tahun lalu

tidak sejajar dengan yang dulu kalu di bandingkan dengan jaman sekarang

AVITHO CHANDRA

23 Juli 2021 | 17:12:04 WIB 3 tahun lalu

bagaimana jika dikondisikan saat ini musim pandemi ? tidak sebanding dengan pengalamannya yang dulu

Gin Gin Ginanjar

18 Juli 2021 | 14:35:00 WIB 3 tahun lalu

itu dia poin yang susah, -bagaimana cara mendapatkan modal

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x