Menkop UMKM Ajak UMKM Susun Model Bisnis Industri Otomotif
Senin, 26 April 2021 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak para pelaku pemasok suku cadang otomotif di Tanah Air untuk menyusun model bisnis dan industri otomotif.
Hal itu disampaikan Teten Masduki saat berkunjung ke PT Rekadaya Multi Adiprima di Cileungsi, Jawa Barat, Senin. Teten mengatakan ke depan perlu dikembangkan model bisnis industri otomotif yang melibatkan para pelaku koperasi dan UKM termasuk mendukung terbentuknya iklim dan ekosistem di dalamnya.
Teten berharap antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan terkait, dapat duduk bersama dalam sebuah wking group untuk mendesain model bisnis industri otomotif yang melibatkan koperasi dan UMKM.
Menurut Teten, keterlibatan dan peran dunia usaha sangat diperlukan untuk memberikan masukan kepada pemerintah sebagai dasar penyusunan kebijakan. Teten ingin melibatkan kementerian/lembaga termasuk Kemenperin di antaranya dalam wking group ini
Terlebih ekosistem industri otomotif sangat besar permintaannya mencapai Rp400 triliun.
Di sisi lain, dia mengapresiasi PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA) yang melibatkan koperasi dalam memproduksi komponen otomotif dan banyak menggunakan bahan baku lokal, serat, dan limbah.
Teten mengunjungi PT RMA sebagai plasma dari koperasi dan para pelaku UMKM yang memproduksi komponen otomotif sebagai salah satu upaya untuk menghimpun dan mewadahi masukan dari para pelaku usaha termasuk UMKM di bidang otomotif.
Dia mengatakan pemerintah berupaya mendong UMKM agar terintegrasi dengan rantai pasok industri nasional bahkan global, karena saat ini baru 4,2 persen UMKM kita yang terhubung dengan rantai pasok global, kita ingin menambah dan mendong UMKM yang masuk ke industri.
Pemerintah, kata Teten, saat ini ingin mengejar ketertinggalan untuk menambah rasio jumlah wirausaha di Indonesia yang sampai saat ini masih di bawah empat persen.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Adiprima, Farri Aditya, mengatakan selama ini ada banyak peluang yang bisa dikembangkan untuk menjalin kemitraan dengan para pelaku koperasi dan UMKM. Pihaknya sudah menjadi mitra dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk menampung bahan baku salah satunya serat kelapa yang dihasilkan oleh petani lokal, yang tergabung dalam UKM dan koperasi untuk penguatan ekonomi masyarakat kecil.
RZ/QQ