Perlunya Proteksi Pembiayaan UMKM
Kamis, 15 April 2021 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Proteksi risiko bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jadi bagian dari program pemberdayaan UMKM. Proteksi bertujuan untuk meringankan dan memulihkan usaha saat terjadi bencana dan kecelakaan usaha.
Menurut CEO BRI Insurance Fankar Umran, selama ini pemberdayaan UMKM memberi penekanan pada sisi pembiayaan, sementara proteksi tidak begitu dipikirkan. Padahal, ketika UMKM terpapar risiko, maka sangat sulit untuk mendapatkan pendanaan atau menjadi unbankable.
Dia menyebut, UMKM yang terpapar risiko akan sulit dibiayai. Jikalau ada proteksi, UMKM umumnya mendapat dana dari pemerintah, semisal bantuan berupa dana sebesar Rp80 triliun.
Fankar menuturkan, dia banyak membahas single risk event dan tidak memberikan tempat yang layak kepada catastrophic event seperti kejadian bencana. Akibatnya, ketika terjadi bencana banyak pelaku UMKM yang sulit untuk kembali bangkit dengan cepat.
Untuk itu, katanya, menjaminkan risiko catastrophic event sangat penting dibandingkan dengan pilihan mengelola risiko lain.
Mentransfer risiko, tegasnya, sangat penting karena pelaku usaha membayar premi kecil untuk mendapatkan jaminan yang besar, sekaligus mempercepat pemulihan dan menghindari rentenir.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari mengatakan, pihaknya menjadi salah satu yang terkena dampak dari pandemi Covid-19. Pasalnya, sekitar 82p ptofolionya adalah sekt UMKM.
Dia menyebut, pada bulan kedua mereka sudah tidak punya tabungan lagi, modal kerja sudah dipakai untuk biaya hidup. “Sekarang sudah 1 tahun pandemi, BRI terus membantu untuk meningkatkan daya saing mereka,” katanya.
Supari menyebutkan, tantangan UMKM Indonesia antara lain sekitar 90p masih pada level tradisional, serta rasio wirausahawan yang hanya 3,46p, atau lebih kecil dibandingkan dengan Singapura yang sekitar 7p.
Menurutnya, kontribusi sekt UMKM untuk eksp juga masih kecil, yakni hanya 14,37p atau lebih rendah dari Vietnam yang sebesar 17p, Thailand 27,4p, ataupun Filipina sebanyak 13,2p.
BRI juga aktif berkontribusi lebih dalam percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Perseroan, katanya, sangat aktif menyalurkan sejumlah program pemulihan ekonomi yang digulirkan pemerintah, seperti restrukturisasi, KUR dan lainnya.
RZ/QQ