Kisah Murjiyati, Sukses Berbisnis Jamu dan Angkat Potensi Desa
Jumat, 5 Maret 2021 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Pengusaha jamu asal Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Murjiyati membagikan kisah sukses berbisnis jamu kepada para wirausahawan dalam gelaran BRI Incubat Goes to Cluster bertema Tanam Rempah Ramuan Obat (Rerambat).
Murjiyati mengatakan sudah menjalani bisnis jamu sejak berumur 15 tahun. Dia mengatakan menjual jamu dengan resep nenek.
“Saya awalnya malu,” kata Murjiyati.
Melawan rasa malu itu, dia terus berjualan jamu. Dia menggunakan jarik dan sepeda onthel.
“Dulu jual satu batok 75 rupiah, sekarang 1 batok Rp4 ribu hingga Rp5 ribu,” ucap dia.
Hingga sekarang, Murjiyati sudah berjualan jamu selama 35 tahun. Dia menyebut jamu tidak dipandang remeh karena jamu berguna bagi kesehatan.
“Ibarat mot, jamu itu olinya. Jangan dipandang remeh jamu berguna untuk kesehatan kita, untuk kesehatan betul2 sedia payung sebelum hujan,” ujar dia.
Untuk para UMKM, dia berharap untuk selalu semangat. Sebab, berdasar pengalamannya, dengan berjualan jamu, dia bisa menyekolahkan anak-anaknya, hingga lulus kuliah.
Murjiyati merupakan salah satu local hero yang mampu mengangkat potensi desa.
Tempat tinggal Murjiyati, Kiringan kini menjadi dusun di Bantul yang sejak tahun 1950 terkenal dengan para penjual jamunya. Bahkan, saat ini penjual jamu di Desa Kiringan jumlahnya telah mencapai 132 penjual jamu dan telah tergabung di dalam Koperasi Seruni Putih.
RZ/QQ