Begini Cara Mengolah Jamu Agar Bisa Dijual
Jumat, 5 Maret 2021 | 16:00 WIB
LINK UMKM - Pendiri Jamu Digital, Karyanto membagikan tips untuk mengolah jamu segar agar bisa diproduksi dan meningkatkan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19. Karyanto mengatakan hal ini karena ada potensi penjualan empon-empon melonjak saat pandemi Covid-19.
“Empon-empon melonjak untuk meningkatkan imun, mudah ditanam dan khasiatnya juga dahsyat,” kata Karyanto saat gelaran BRI Incubat Goes to Cluster bertema Tanam Rempah Ramuan Obat (Rerambat).
Karyanto mengatakan ada tiga parameter untuk mengolah jamu segar, diantaranya,tidak menambahkan bahan kimia, kualitas mutu, pembuatan baik secara baik tidak tercampur jamur empon-emponnya.
“Yang meracik juga higienis, pakai masker saat mengolah, sanitasi juga bersih, menghindari hal-hal yang tercemar bakteri,” ucap dia.
Selain itu, kualitas jamu juga untuk menentukan memilih bahan. Misalnya dengan mengupas dan mengerik bahan jika perlu, cuci dengan air mengalir, kemudian iris atau parut/tumbuk/blender, serta rebus dengan air.
“Proses penyarian ada kebiasaan. Masyarakat diblender,” ucap dia.
Untuk penyimpanan, Karyanto menyarankan masyarakat untuk menyimpannya menggunakan botol dari kaca. Disarankan, simpan kulkas dua sampai tiga hari.
Tetapi, kalau mau mengeskp gabungan perusahaan jamu, nanti bimbingan penyuluhan dan konsultasi dengan Badan POM, bagaimana prosedurnya.
“Mindsetnya UMKM, produk yang unggul dulu baru mengembangkan pasarnya. Atau memilih buat pabrik pembuatan atau maklon,” ujar dia.
“Nah untuk menarik konsumen, buat jamu segar, memakai sosial media jangan mencampur-campur saja, pastikan kualitas produknya,” ucap dia.
RZ/QQ