Potensi Jamu untuk Tingkatkan Kesejahteraan Ekonomi Selama Pandemi
Kamis, 4 Maret 2021 | 16:00 WIB
LINK UMKM - Jamu menjadi salah satu produk kearifan lokal. Jamu bisa menjadi salah satu potensi produk yang bisa dijual.
Melihat peluang itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menggelar BRI Incubat Goes to Cluster bertema Tanam Rempah Ramuan Obat (Rerambat). Pelatihan untuk 280an wirausahaan itu memberikan edukasi mengenai khasiat dan potensi jamu segar.
Menurut pendiri Jamu Digital, Karyanto, jamu memiliki potensi ekonomi jika dibuat secara higienis. Hal ini didong gerakan back to nature yang menjadi tren masyarakat dunia.
“Secretariat Convention on Biological Diversity, menyebut pasar global bahan alam pada 2000 mencapai Rp602 triliun,” ucap Karyanto.
Karyanto mengatakan, Indonesia sebetulnya punya bahan baku yang lebih hebat di banding negara lain, misalnya India, Arab Saudi, hingga Jepang. Tetapi, yang menjadi persoalan yaitu branding.
“Indonesia perlu branding jamu,” kata dia.
Jika branding sudah sukses, Karyanto mengatakan jamu bisa dikemas menjadi bagian agrowisata. Dia menyontohkan teh di Hiroshima, Jepang bisa diolah menjadi bagian wisata.
“Jamu bisa dikemas jadi wisata jamu di Indonesia,” ucap dia.
Agar peran jamu bersinar, masyarakat yang ingin memproduksi jamu perlu mempertahankan aspek kesehatan. Dengan begitu, jamu bisa berkembang jadi aspek ekonomi, budaya, teknologi, serta sosial.
“Sehingga bisa jadi potensi komoditi yang positif di tingkat nasional, regional, dan internasional,” ujar dia.
RZ/QQ