UMKM Harus Melek Digital di Era Pandemi
Senin, 1 Maret 2021 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) dan United Nations Development Programme (UNDP) pada 2020 menyatakan, lebih dari 88 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan margin keuntungan selama masa pandemi Covid-19.
Menurut Ekonom Universitas Indonesia dan Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal, UMKM Indonesia berpeluang untuk bangkit dari dampat pandemi. Beberapa hal yang dapat mendukung pemulihan tersebut antara lain adanya intervensi pemerintah dalam hal kesehatan dan fiskal.
Fithra menyebut intervensi kesehatan seperti vaksinasi akan mempercepat pemulihan konsumsi serta mengembalikan potensi investasi yang lebih luas. Lalu, intervensi fiskal dengan menambah stimulus hingga dua kali lipat di tahun 2021 akan menggairahkan sekt UMKM.
Fithra menyoti sebagian UMKM yang berhasil bertahan, adalah mengandalkan infmation, communication, and technology. Adopsi teknologi ini bisa jadi focal point untuk mendongkrak transaksi bahkan hingga ratusan persen.
Salah satunya, mengadopsi teknologi perubahan bisnis. Misalnya, ketika pelaku bisnis UMKM menjalin kemitraan dengan layanan pengiriman online, kolabasi dengan platfm e-commerce dalam menjalankan promo, program bundling, dan strategi lain yang tujuannya membuat produk berputar terus.
Strategi kedua yang penting dilihat yaitu menarget kebutuhan baru yang muncul di era kenmalan baru. Dia mencontohkan bisnis kuliner.
Sebelum pandemi, tipe kuliner yang dijual cukup standar jenisnya. Misalnya, ada kopi kemasan literan, kue-kue kekinian yang biasanya ada di kafe high-end, sekarang bisa dibeli dengan harga terjangkau.
Belum lagi, segmen bisnis hobi seperti tanaman hias, kerajinan dan lainnya. Dengan begitu, UMKM tidak ragu lagi untuk memulai adaptasi teknologi dan digitalisasi untuk mempermudah kegiatan operasionalnya, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
RZ/QQ